Wednesday, February 3, 2016

History Of Another World

History Of Another World
Pernah mikir kenapa Tuhan menciptakan Adam dan Eve, bukannya menciptakan Adam dan Steve?

Aku akhir-akhir ini ya mikir itu. Tuhan yang Maha Mengetahui aja menciptakan laki-laki dan kemudian menciptakan manusia kedua itu ya wanita. Bukannya nyomot rusuk kanan lalu menjadikan laki-laki kedua untuk memadu kasih mesra di surga.
Lalu apa hubungan narasi di atas dengan tulisan ini. Jawabannya adalah tidak ada hubungan. Karena berbeda dengan kita mikir tentang bagaimana sejarah dunia kalau terjadinya beda (yang adalah alasan ku bikin ini blog), soal pasangan hidup, itu hukumnya mutlak. Sejak negara api menyerang Laki-laki memang ditakdirkan berpasangan dengan wanita. Karena demi Tuhan, kalau laki-laki dan laki-laki atau wanita dengan wanita, maka kita sudah punah sejak jaman dinosaurus.

Makanya mikir ya, mikir. Dukung LGBT, artinya ada yang salah dengan konsep hidupmu.

Sama seperti juga mikir. Dunia kita ini. Kalau mau ditelusuri, dikepoin ya. Yang maksimal. Sebenarnya udah kita pahami betul tidak? Gimana kalau sejarah itu ternyata ditulis dengan sudut pandang berbeda.

Kalau Hitler gak kalah. Bagaimana peradaban dunia. Kalau jepang gak di bom atom, kira-kira siapa yang menang. Kalau Indonesia dijajah sama Inggris bukannya Belanda, bagaimana kondisi bangsa kita. Kalau Aceh yang merdeka dari Indonesia, bukan Timor Leste, kira-kira negara ini bagaimana ceritanya.

Atau yang paling asyik pahit, kalau pemenang pilpres kemarin itu bukan Pak Joko tapi Om Bowo, kira-kira apa jadinya bangsa kita sekarang ini.

Semua itu hanya kalau, retorika tanpa realita. Ya iyalah, hanya berandai-andai. Cuma isi pikiran dari kepala yang mumet. Iya, brur dan suz (buseet kelihatan aku generasi kapan, coy), mumet nih. Gaji sebulan cuma bertahan seminggu. Tambah lembur, paling jadi dua minggu. Nah dua minggu lagi gimana, puasa senin sampai kamis, trus jum'atnya kalian pada tahlilan gitu?

Eh, masih diminta hemat makan lagi. Apa-apa pada mahal. Tinggal harga diri yang semakin murah.

Ya udah, aku nulis aja. Kata Chuck Palahniuk, di Stranger than Fiction “That's why I write, because life never works except in retrospect. You can't control life, at least you can control your version.”

Begitulah katanya. Tapi jangan tanya artinya, aku copas supaya kelihatan keren. Dan hasil google translate malah bikin pusing.

No comments:

Post a Comment