Kita manusia memang nggak mungkin lepas dari mode. Dari jaman manusia mulai beranggapan bahwa cewek seksi itu adalah tertutup tapi dibuka secara proporsional, sampai jaman ketika manusia mulai ngomong cewek seksi itu adalah Brain not Body.
Sumber gambar. www.dailylife.com.au
Beverly Hills 90210, masih ingat brur & suz?
Yoi (dibaca: yoo i) brur and suz. Jaman memang berganti, dan kenyataan pahitnya adalah banyak anak muda (dan sebagian lagi seangkatan kita nih, oom tante yang masih merasa gahol) menyangka udah move on. Padahal kenyataanya yang disangka gaul dan keren itu adalah barang lama yang dicuci lagi.
Seperti tren mode saat ini, NDD.
Fashion repeating it self. Suer, nggak bohong aku. Gaya pakaian memang mutar balik lagi. Dan untuk satu alasan yang nggak jauh-jauh dari hemat, itu bagus dan bagus banget.
Baju-baju lama punya om tante, abang kakak kita yang dulu dikotakin di gudang sekarang bisa digunakan. Malah dianggap keren. Cihuy kali gayanya om, semacam retro gitu. Ngakak aja kalau dengar ponakanku komen begitu. Nggak tahu dia, dulu omnya ini pas make itu baju seperti layangan. Baju angkatan 80-90'an kan lebar meunan. (Gitu, Bhs. Aceh. - buat yg nggak paham). Sekarang sih masih pas, ada penyesuaian dengan penambahan lingkar perut yang cenderung lebih lebar kelilingnya dibanding lingkar dada.
Nah, di awal taon 2016 ini, setelah mencermati, menelaah, danmenjamah memperhatikan, akhirnya dapat kami simpulkan. Bahwa tren baju 2016 memang nggak jauh-jauh dari tren yang diusung di tahun 2015. Yaitu NDD.
Nampak Dikit-Dikit.
Mau laki-laki atau wanita, trennya sama. Baju yang digunakan cenderung tidak terlalu terbuka. Tapi jendela kesempatan tersedia banyak dimana bajunya memang di desain untuk menampilkan bagian-bagian yang bikin gimana gitu. Gak banyak, dikit-dikit aja. Tapi cukup bikin penasaran.
Tren ini memang fokusnya buat wanita, karena wanita jauh lebih banyak dijadikan objek. Dari sampo, baju, daleman, makanan, sampai deodoran yang fungsi utamanya bukan menghilangkan bau, tapi bikin ketiak nggak item. (Gak pernahkan lihat iklan ketiak ini modelnya cowok? klo ada, sakit mata deh, dan tim marketingnya mesti digampar).
Baju-baju lama punya om tante, abang kakak kita yang dulu dikotakin di gudang sekarang bisa digunakan. Malah dianggap keren. Cihuy kali gayanya om, semacam retro gitu. Ngakak aja kalau dengar ponakanku komen begitu. Nggak tahu dia, dulu omnya ini pas make itu baju seperti layangan. Baju angkatan 80-90'an kan lebar meunan. (Gitu, Bhs. Aceh. - buat yg nggak paham). Sekarang sih masih pas, ada penyesuaian dengan penambahan lingkar perut yang cenderung lebih lebar kelilingnya dibanding lingkar dada.
Nah, di awal taon 2016 ini, setelah mencermati, menelaah, dan
Nampak Dikit-Dikit.
Mau laki-laki atau wanita, trennya sama. Baju yang digunakan cenderung tidak terlalu terbuka. Tapi jendela kesempatan tersedia banyak dimana bajunya memang di desain untuk menampilkan bagian-bagian yang bikin gimana gitu. Gak banyak, dikit-dikit aja. Tapi cukup bikin penasaran.
Tren ini memang fokusnya buat wanita, karena wanita jauh lebih banyak dijadikan objek. Dari sampo, baju, daleman, makanan, sampai deodoran yang fungsi utamanya bukan menghilangkan bau, tapi bikin ketiak nggak item. (Gak pernahkan lihat iklan ketiak ini modelnya cowok? klo ada, sakit mata deh, dan tim marketingnya mesti digampar).
Masa yang cepat banget berubah ya :)
ReplyDeleteTiba-tiba saja angka pertama di usia udah makin besar, Bai
ReplyDelete